Posted by : Unknown Jumat, 24 Januari 2014


1.  BATUAN BEKU
Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, "api") adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik). Umumnya, proses pelelehan terjadi oleh salah satu dari proses-proses berikut: kenaikan temperatur, penurunan tekanan, atau perubahan komposisi.
Menurut para ahli seperti Turner dan Verhoogen (1960), F. F Groun (1947), Takeda (1970), magma didefinisikan sebagai cairan silikat kental yang pijar terbentuk secara alamiah, bertemperatur tinggi antara 1.500–2.5000C dan bersifat mobile (dapat bergerak) serta terdapat pada kerak bumi bagian bawah. Dalam magma tersebut terdapat beberapa bahan yang larut, bersifat volatile (air, CO2, chlorine, fluorine, iron, sulphur, dan lain-lain) yang merupakan penyebab mobilitas magma, dan non-volatile (non-gas) yang merupakan pembentuk mineral yang lazim dijumpai dalam batuan beku.
Batuan beku dibagi menjadi tiga, yaitu :
a. Batuan beku dalam (intrusif)
Batuan beku dalam adalah batuan yang terbentuk barada jauh di dalam
bumi (15-50 km), proses pendinginan sangat lambat karena dekat dengan
astenosfer sehingga batuan seluruhnya terdiri atas kristal-kristal. Contoh gabro, diorit dan granit
b. Batuan beku korok (hypabisal)
Terbentuk pada celah-celah / pipa gunungapi, proses pendinginanya relatif
cepat sehingga batuannya terdiri atas kristal-kristalyang tak sempurna dan
bercampur dengan masa dasar sehingga membentuk struktur porfiritik. Contohnya
granit porfiri dan diorit porfiri.
c. Batuan beku luar (ekstrusif)
Terbentuk di (dekat)permukaan bumi. Proses pendinginan sangat cepat
sehingga tidak sempat membentuk kristal. Struktur batuan ini dinamakan amorf.
Contohnya: obsidian, batu apung.

2. BATUAN ENDAPAN
Batuan endapan atau batuan sedimen adalah salah satu dari tiga kelompok utama batuan (bersama dengan batuan beku dan batuan metamorfosis) yang terbentuk melalui tiga cara utama: pelapukan batuan lain (clastic); pengendapan (deposition) karena aktivitas biogenik; dan pengendapan (precipitation) dari larutan. Jenis batuan umum seperti batu kapur, batu pasir, dan lempung, termasuk dalam batuan endapan. Batuan endapan meliputi 75% dari permukaan bumi.
Batuan sedimen (batuan endapan) adalah batuan yang terjadi akibat pengendapan materi hasil erosi. Sekitar 80% permukaan benua tertutup oleh batuan sedimen. Materi hasil erosi terdiri atas berbagai jenis partikel yaitu ada yang halus, kasar, berat dan ada juga yang ringan. Cara pengangkutannya pun bermacam-macam seperti terdorong (traction), terbawa secara melompat-lompat (saltion), terbawa dalam bentuk suspensi, dan ada pula yang larut (salution). Klasifikasi lebiih lanjut seperti berikut:
1.Batuan sedimen klastik (dari pecahan pecahan batuan sebelumnya) Batuan sedimen klastik / mekanis batuan yg terendapkan dari hasil rombakan batuan asal, konglomerat, breksi, batupasir, serpih, napal, batulempung
2. Batuan sedimen kimiawi (dari proses kimia) Batuan sedimen kimiawi batuan endapan akibat proses kimiawi, evaporit, travertin, anhidrit, halit, batu gips
3. Batuan sedimen organik (pengedapan dari bahan organik) batuan yg terendapkan dari hasil rombakan batuan asal, konglomerat, breksi, batupasir, serpih, napal, batulempung
3. BATUAN METAMORF
Batuan metamorf (atau batuan malihan) adalah salah satu kelompok utama batuan yang merupakan hasil transformasi atau ubahan dari suatu tipe batuan yang telah ada sebelumnya, protolith, oleh suatu proses yang disebut metamorfisme, yang berarti "perubahan bentuk". Protolith yang dikenai panas (lebih besar dari 150 °Celsius) dan tekanan ekstrem akan mengalami perubahan fisika dan/atau kimia yang besar. Protolith dapat berupa batuan sedimen, batuan beku, atau batuan metamorf lain yang lebih tua. Beberapa contoh batuan metamorf adalah gneis, batu sabak, batu marmer, dan skist.
Batuan metamorf menyusun sebagian besar dari kerak Bumi dan digolongkan berdasarkan tekstur dan dari susunan kimia dan mineral (fasies metamorf) Mereka terbentuk jauh dibawah permukaan bumi oleh tegasan yang besar dari batuan diatasnya serta tekanan dan suhu tinggi. Mereka juga terbentuk oleh intrusi batu lebur, disebut magma, ke dalam batuan padat dan terbentuk terutama pada kontak antara magma dan batuan yang bersuhu tinggi.
a. Batuan Metamorf Kontak
Batuan yang mengalami metamorfose sebagai akibat dari adanya suhu yang sangat tinggi (sebagai akibat dari aktivitas magma). Adanya suhu yang sangat tinggi menyebabkan terjadinya perubahan bentuk maupun warna batuan. Contohnya batu kapur (gamping) menjadi marmer.
b. Batuan Metamorf Dinamo
Batuan yang mengalami metamorfose sebagai akibat dari adanya tekanan yang tinggi (berasal dari tenaga endogen) dalam waktu yang lama. Contohnya batu lumpur (mud stone) menjzdi batu tulis (slate). Batuan ini banyak dijumpai di daerah patahan atau lipatan.
c. Batuan Metamorf Kontak Pneumatolistis
Batuan yang mengalami metamorfose sebagai akibat dari adanya pengaruh gas-gas yang ada pada magma. Contohnya kuarsa dengan gas fluorium berubah menjadi topas.

Follow ME On Twitter https://twitter.com/zaldiari_

Maaf jika ada penulisan atau keterangan yang salah.
Karena admin baru belajar ng-blog !!!

Leave a Reply

Silahkan coret-coret jika ingin coret-coret. Pengunjung yang baik selalu meninggalkan jejak (komentar)

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Banyak Diliat

Statistik My Blog

Arsip My Blog

- Copyright © Bagaher Blog -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -